Kamis, 30 Agustus 2018

pengertian dan sejarah psikolinguistik

Pengertian Psikolinguistik
Psikolinguistik merupakan sebuah kajian baru yang dimana muncul pertama kali pada tahun 1954 dan merupakan gagasan dari George Miller dan Charles Osgood yang di jabarkan oleh Sundusiah dalam artikelnya “Sejarah Perkembangan Psikolinguitsik”. Psikolinguistik adalah gabungan dari dua bidang ilmu yakni Psikologi dan Linguistik seperti yang di paparkan oleh Carroll pada tahun 1953. Carroll menyatakan bahwa Psikologi adalah sebuah bidang ilmu yang berfokus pada jiwa, pikiran, atau emosional manusia, sedangkan Linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa manusia. Muncullnya sebuah ketertarikan untuk melihat hubungan antara jiwa, emosional, pikiran manusia dengan mempelajari bahasa menyebabkan terbentuknya disiplin ilmu baru yang sekarang disebut Psikolinguistik
Objek kajianya
Objek dari bidang ilmu ini adalah peroses mempelajari bahasa yang dapat tercermin dari gejala jiwa manusia. Definisi lain juga terlihat dari John Field yang menyatakan bahwa Psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana pikiran manusia dalam mempelajari atau menggunakan dan memperoleh bahasa. Ini lebih mengacu pada bagaimana proses itu terjadi, bagaimana penyimpanan, penggunaan dan pemerolehan bahasa yang semuanya sangat berhubungan erat dengan aktivitas otak dan pikiran manusia.
1.      Sebutkan beberapa pendapat tokoh yang memberikan pengaruh terhadap sejarah dan perkembangan psikolinguistik
Jawab :
Sejarah Psikolinguistik
            Psikolinguistik adalah ilmu yang merupakan gabungan antara dua ilmu, yaitu psikologi dan linguistik. Hal ini sebenarnya sudah tampak pada permulaan abad ke-20 ketika psikolog Jerman Wilhelm Wundt menyatakan bahwa bahasa dapat dijelaskan dengan dasar prinsip-prinsip psikologis. Pada waktu itu telaah bahasa mulai mengalami perubahan dari sifatnya yang estetik dan kultural ke suatu pendekatan yang “ilmiah”. Sementara itu, di benua Amerika kaitan antara bahasa dengan ilmu jiwa juga mulai tumbuh. Perkembangan ini dapat dibagi menjadi empat tahap (Kess, 1992): (a) tahap formatif, (b) tahap linguistik, (c) tahap kognitif, dan (d) tahap teori psikolinguistik, realita psikologis, dan ilmu kognitif (Kess, 1992 dalam Dardjowidjojo, 2010: 2-3).
           Pada pertengahan abad ke-20 John W. Gardner, seorang psikolog dari Carnegie Corporation, Amerika, mulai menggagas penggabungan kedua ilmu ini. Ide ini kemudian dikembangkan oleh psikolog lain, John B. Carroll, yang pada tahun 1951 menyelenggarakan seminar di Universitas Cornell untuk merintis keterkaitan antara kedua disiplin ilmu ini. Pertemuan ini dilanjutkan pada tahun 1953 di Universitas Indiana. Hasil pertemuan ini membuat gema yang sangat kuat di antara para ahli ilmu jiwa maupun ahli bahasa sehingga banyak penelitian yang kemudian dilakukan terarah pada kaitan antara kedua ilmu ini. Pada saat itulah istilah psycholinguistics pertama kali dipakai. Kelompok ini kemudian mendukung penelitian mengenai relativitas bahasa maupun universal bahasa. Pandangan tentang relativitas bahasa seperti dikemukakan oleh Benjamin Lee Whorf (1956) dan universal bahasa seperti dalam karya Greenberg (1963) merupakan karya-karya pertama dalam bidang psikolinguistik

2.      Proses berbahasa pada manusia?
Jawab :
Berdasarkan pengertian psikologi dan linguistik pada uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari perilaku berbahasa, baik perilaku yang tampak maupun perilaku yang tidak tampak.
Untuk lebih jelasnya, mengenai pengertian psikolinguistik berikut ini dikemukakan beberapa definisi psikolinguistik.
Sebelum menggunakan bahasa, seorang pemakai bahasa terlebih dahulu memperoleh bahasa. Dalam kaitan ini  Levelt mengemukakan bahwa psikolinguistik adalah suatu studi mengenai penggunaan dan perolehan bahasa oleh manusia. Dalam proses berbahasa terjadi proses memahami dan menghasilkan ujaran,  berupa kalimat-kalimat. Karena itu, Emmon Bach mengemukakan bahwa psikolinguistik adalah suatu ilmu yang meneliti bagaimana sebenarnya para pembicara/pemakai  bahasa membentuk/ membangun kalimat-kalimat bahasa tersebut.
Sejalan dengan pendapat di atas Slobin mengemukakan bahwa psikolinguistik mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarnya pada waktu berkomunikasi dan bagaimana kemampuan bahasa diperoleh manusia. Secara lebih rinci Chaer berpendapat bahwa  psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa, dan bagaimana struktur itu diperoleh, digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalam pertuturan itu.
3.      Apakah yang menyebabkan ilmu psikolinguistik ini muncul ?
Jawab :
Gagasan pemunculan psikolinguistik sebenarnya sudah ada sejak tahun 1952, yaitu sejak Social Science Research Council di Amerika Serikat mengundang tiga orang linguis dan tiga orang psikolog untuk mengadakan konferensi interdisipliner. Secara formal istilah Psikolinguistik digunakan sejak tahun 1954 oleh Charles E. Osgood dan Thomas A. sebeok dalam karyanya berjudul sycholinguistics, A Survey of Theory and Research roblems. Sejak itu istilah tersebut sering digunakan.
4.      Tahap tahap perkembangan psikolinguistik ?
Jawab :
a.      Tahap Formatif
Pada pertengahan abad ke 20 John W. Gardner, seorang psikolog dari Carnegie Corporation, Amerika mulai mengganggas hibridisasi (penggabungan) kedua ilmu ini. Ide ini kemudian dikembangkan oleh psikolog lain, John B. Carroll, yang pada tahun 1951 menyelenggarakan seminar di Universitas Cornell untuk merintis keterkaitan antara kedua disiplin ilmu ini dilanjutkan pada tahun 1953 di Universitas Indiana. Hasil pertemuan membuat gema yang begitu kuat di antara para ahli jiwa maupun ahli bahasa sehingga banyak penelitian yang kemudian dilakukan terarah pada kaitan antara kedua ilmu ini (Osgood dan Sebeok, 1954). Psikolinguistik lahir sejak tahun 1954 tahun penerbitan karya Charles E. Osgood dan Thomas A. Sebeok yang berjudul Psycholinguistics, A Survey of Theory and Research Problems di Bloomington. Pada saat itulah istilah psikolinguistik pertama kali dipakai

b.      Tahap Linguistik
Perkembangan ilmu linguistik semula berorientasi pada aliran behavioristik kemudian beralih ke mentalisme (nativisme) pada tahun 1957 dengan diterbitkan buku Chomsky, Syntactic Struktures dan kritik tajam dari Chomsky terhadap teori behavioristik B. F. Skinner telah membuat psikolinguistik sebagai ilmu yang banyak diminati orang. Hal ini makin berkembang karena pandangan Chomsky tentang universal bahasa makin mengarah pada pemerolehan bahasa  khususnya mengapa anak di mana pun juga memperoleh bahasa mereka dengan memakai strategi yang sama.
c.       T ahap Kognitif

Pada tahap ini psikolinguistik mulai mengarah pada peran kognisi dan landasan biologis manusia dalam pemerolehan bahasa. Chomsky mengatakan bahwa linguis sebenarnya adalah psikolog kognitif. Pemerolehan bahasa pada manusia bukanlah penguasaan komponen bahasa tanpa berlandaskan pada prinsip-prinsip kognitif. Tata bahasa misalnya tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang terlepas dari kognisi manusia karena konstituen dalam suatu ujaran sebenarnya mencerminkan realita psikologi yang ada pada manusia tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments system

Disqus Shortname