Makalah Tentang Penelitian Tindakan Kelas
(dasar pemikiran, konsep dan langkah-langkah)
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Almadkhal Fi Manhajil
Bahts
Dosen Pembimbing : Fitri Zakiyah,M.Pd.I
Disusun oleh:
Adi Indra Nugraha (20140820015)
FAKULTAS
PENDIDIKAN BAHASA
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
JL.
Lingkar Selatan Taman Tirto, Yogyakarta 55183
Telp (0274)387656
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan Indonesia dianggap oleh
banyak kalangan masih rendah, Hal ini bias dilihat lulusan dari sekolah atau
perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki dan banyak persoalan yang dihapai guru
pada waktu berdiri didepan kelas. Berbagai solusi atau cara penyelesaian masalah
juga sudah banyak dibahaas dalam berbagai telaah penelitian akademik, baik
dalam laporan penelitian berbentuk artikel atau pada jenjang skripsi, tesis,
bahkan disertasi.
Upaya peningkatan mutu
pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakan seluruh komponen yang menjadi
subsistem dalam suatu sistem mutu pendidikan. Selama ini penelitian-penelitian
pendidikan sudah banyak dilakukan, tetapi kurang dirasakan dampaknya dalam
peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas menjadi salah
satu pendekatan dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu pembelajaran karena
merupakan pendekatan pemecahan masalah yang bukan sekedar trial and error,
menggarap masalah-masalah faktual yang dihadapi guru dalam pembelajaran, tidak
perlu meninggalkan tugas utamnya, yakni mengajar, guru sebagai peneliti, dan
manfaat penelitian tindakan kelas jelas dan langsung. Penelitian tindakan kelas
umumnya diarahkan pada kebutuhan praktis dalam kependidikan.
B. Tujuan
Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai:
1.
Untuk
mengetahui hakikat penelitian tindakan kelas.
2.
Untuk
mengetahui tujuan penelitian tindakan kelas.
3.
Untuk
mengetahui manfaat penelitian tindakan kelas.
4.
Untuk
mengetahui fokus, syarat dan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas.
5.
Untuk
mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian tindakan kelas.
C. Masalah/
Materi yang Diuraikan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka
ada beberapa masalah/materi yang akan diuraikan.
1.
Bagaimanakah
hakikat dari penelitian tindakan kelas ?
2.
Apa tujuan
dari penelitian tindakan kelas ?
3.
Apa manfaat
dari penelitian tindakan kelas ?
4.
Apa fokus,
syarat dan prinsip-prinsip dari penelitian tindakan kelas ?
5.
Apa
kelebihan dan kelemahann penelitian tindakan kelas
D. Manfaat bagi
Mahasiswa dan Guru.
1.
Mahasiswa
sebagai Calon Guru.
Memberikan informasi kepada
mahasiswa sebagai calon guru dalam memahami penelitian tindakan kelas yang
dilakukan terhadap peserta didik.
2.
Bagi Guru.
Menambah wawasan guru tentang penelitian tindakan
kelas dan memahami tujuan dari penelitian yang dilakukan dalam perbaikan mutu
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat
Penelitian Tindakan Kelas
Ada banyak
persoalan yang dihadapi guru pada waktu berdiri didepan kelas. Berbagai solusi
atau cara penyelesaian masalah juga sudah banyak dibahaas dalam berbagai telaah
penelitian akademik, baik dalam laporan penelitian berbentuk artikel atau pada
jenjang skripsi, tesis, bahkan disertasi. Akan tetapi, guru tidak dapat
memahaminya, apalagi mengaplikasikannya dalam pembelajaran sehari-hari,
terutama karena berbagai kendala. Memenuhi tuntutan tersebut, guru dapat
menggunakan penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research.
1.
Definisi Penelitian
Penelitian
adalah suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting
bagi peneliti.
2.
Definisi Tindakan
Tindakan
adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.
Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta
didik.
3. Definisi Kelas
Kelas dalam
hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang
lebih spesifik seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan
pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok peserta didik
dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Peserta didik yang belajar tidak
hanya terbatas dalam sebuah ruangan kelas saja, melainkan dapat juga ketika
peserta didik sedang melakukan karyawisata, praktikum di laboratorium, atau
belajar tempat lain di bawah arahan guru.
4. Definisi
Penelitian Tindakan
Definisi penelitian tindakan menurut
beberapa ahli:
a.
Kurt Lewin
(Kunandar, 2011: 42) mendefinisikan penelitian tindakan adalah suatu rangkaian
langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan
dan refleksi.
b.
Kemmis dan
Mc. Tanggart (Kunandar, 2011: 42-43) mendefinisikan penelitian tindakan adalah
suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam
situasi social untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik social
atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka
terhadap praktik dan situasi di mana praktik itu dilaksanakan.
c.
Ebbut
(Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan adalah kajian sistemik
dari upaya perbaiakn pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan
melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka
mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
d.
Elliot
(Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai kajian dari
sebuah situasi social dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas
situasi sosial tersebut.
e.
Carr dan
Kemmis (Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan adalah suatu
bentuk penelitian refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya
dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik
pendidikan dan praktik sosial mereka serta pemahaman mereka terhadap
praktik-praktik mereka dan terhadap situasi tempat praktik tersebut dilakukan.
f.
Hasley (Kunandar,
2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah intervensi skala
kecil dalam memfungsikan dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap efek dari
intervensi tersebut.
g.
Bogdan dan
Biklen (Kunandar, 2011: 43) mendefinisikan penelitian tindakan merupakan
pengumpulan informasi yang sistematis yang dirancang untuk menghasilkan
perubahan sosial.
h.
Burns
(Kunandar, 2011: 44) mendefinisikan penelitian tindakan merupakan penerapan
penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan
untuk meningkatakan kualitas tindakan yang dilakukan di dalamnya, yang
melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti, dan praktisi.
i.
Walace
(Kunandar, 2011: 44) mendefinisikan penelitian tindakan dilakukan dengan
mengumpulkan data atau informasi secara sistematis tentang praktik keseharian
dan menganalisisnya untuk dapat membuat keputusan tentang praktik yang
seharusnya dilakukan di masa mendatang.
j.
Reason dan
Breadbury (Kunandar, 2011: 44) mendefinisikan penelitian tindakan adalah
partisipatori, demokratis yang berkenaan dengan pengembangan pengetahuan
praktis untuk mencapai tujuan mulia manusia, berlandaskan pandangan dunia
partisipatori yang muncul pada momentum histori sekarang ini.
5.
Definisi
Penelitian Tindakan Kelas
Definisi
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). menurut beberapa ahli:
a. David Hopkins (Kunandar, 2011: 45)
mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah
suatu bentuk penelaahan atau inkuri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh
peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial termasuk pendidikan
untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari praktek-praktek sosial atau kependidikan yang mereka lakukan sendiri, pemahaman mereka terhadap praktek-praktek tersebut dan situasi di tempat praktek itu dilaksanakan.
b. Rapoport
(Kunandar, 2011: 45) mendefinisikan penelitian tiandakan kelas adalah
penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan
yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial
dengan kerja sama dalam kerangka tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam
kerangka etika yang disepakati bersama.
c.
Mukhlis, Abdul dan Nur Mohamad (Baskoro, 2008) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai
suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis dan siklustis.
Berdasarkan
definisi penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang
dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan bahwa hakikat penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research) adalah bentuk penelitian tindakan yang
diterapkan dalam aktivitas pembelajaran di kelas dengan upaya perbaikan
pelaksanaan pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan
penelitian dalam pembelajaran.
B. Tujuan
Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan dari penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research) adalah
1.
Untuk
memecahakan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Dialami
langsung dalam interaksi antara guru dengan peserta didik yang sedang belajar,
meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan
para guru. Mutu pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar
peserta didik, baik yang bersifat akademis yang tertuang dalam nilai
ulangan harian (formatif), ulangan tengah semester (sub-sumatif) dan
ulangan akhir semester (sumatif) maupun yang bersifat nonakademis, seperti
motivasi, perhatian, aktivitas, minat, dan lain sebagainya.
2.
Peningkatan
kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.
3. Meningkatkan
mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dalam pembelajaran di sekolah.
4. Membantu
guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan
pendidikan di dalam dan luar kelas.
5. Meningkatkan
sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
6. Menumbuh
kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap
proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara
berkelanjutan.
Mc Niff (Baskoro,
2008) menegaskan bahwa tujuan utama dilaksanakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah untuk perbaikan, kata perbaikan disini harus dimaknai dalam konteks
pembelajaran khususnya dan implementasi program pada umumnya
Tujuan utama penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research) adalah untuk memecahkan permasalahan nyata
yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal
tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan dan mengatasi
berbagai persoalan nyata guna memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di kelas.
C. Manfaat Penelitian
Tindakan Kelas
Manfaat penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research) adalah
1. Menghasilkan
laporan-laporan penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan bahan panduan
bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran. Selain itu
hasil-hasil penelitian tindakan kelas yang dilaporkan dapat dijadikan sebagai
bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan antara lain
disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
2. Menumbuhkan
kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di
kalangan pendidik. Hal ini ikut mendukung professionalisme dan karir pendidik.
3. Mewujudkan
kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar pendidik dalam satu sekolah atau
beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah dalam pembelajaran dan
meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Meningkatkan
kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran
sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini turut
memperkuat relevansi pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik.
5. Memupuk dan
meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan
peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu,
hasil belajar peserta didik pun dapat meningkat.
6. Mendorong
terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan,
serta melibatkan peserta didik karena strategi, metode, teknik, dan atau media
yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara
sungguh-sungguh.
7. Guru semakin diberdayakan (empowered) untuk mengambil berbagai
prakarsa profesional secara mandiri, dengan kata lain prakarsa untuk melakukan
‘revolosi inovasi’ dalam pendidikan hanya akan berhasil jika dimulai dari
‘ujung tombak’ pelaksana di lapangan.
8. Guru memiliki keberanian mencobakan hal-hal baru yang diduga dapat membawa
perbaikan dalam kegiatan pembelajaranya di dalam kelas, keberanian ini
berdampak pada munculnya rasa percaya diri dan kemandirian guru dalam
memecahkan permasalahan pembelajaranya di dalam kelas.
9. Guru tidak lagi puas dengan rutinitas monoton (complacent),
melainkan terpacu untuk selalu berbuat lebih baik dari sekarang yang telah
diraihnya sehingga terbuka peluang untuk peningkatan kinerja secara
berkesinambingan (continue).
Menurut Hopkins (Kunandar, 2011: 68)
manfaat penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dapat dilihat
dari dua aspek, yakni
1. Manfaat
aspek akademis adalah membantu guru menghasilkan pengetahuan yang relevan bagi
kelas mereka dalam memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek.
2. Manfaat
praktis dari penelitian tindakan kelas antara lain
a. Pelaksanaan
inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan proses
pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan
inovasi pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu selalu mencoba untuk
mengubah, mengembangkan dan meningkatkan pendekatan, metode, maupun gaya
pembelajaran sehingga dapat melahirkan suatu model pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi dan karakteristik kelas.
b. Pengembangan
kurikulum ditingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research), maka guru telah melakukan implementasi
kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan
secara efektif melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan.
D. Fokus,
Syarat dan Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi
didalam kelas atau bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.
Penelitian tindakan kelas harus tertuju pada hal-hal yang terjadi dalam kelas.
Pengertian kelas dalam penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
tidak hanya pada kelas yang sedang aktif melangsungkan proses belajar mengajar
didalam suatu ruangaan tertutup saja, tetapi dapat juga terjadi ketika siswa
sedang melaksanakn aktivitas diluar kelas, seperti ketika peserta didik sedang
karya wisata, di laboratorium, di kebun, di masyarakat dan berbagai tempat
lainnya.
Objek yang menjadi fokus penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
1.
Siswa dapat dicermati
objeknya ketika siswa sedang mengikuti proses pembelajaran. Contoh permasalahan
tentang siswa yang dapat menjadi sasaran penelitian tindakan kelas antara lain
perilaku disiplin siswa, motivasi atau semangat belajar siswa, keterampilan
berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah dan lain-lain.
2. Guru dapat
dicermati ketika yang bersangkutan sedang mengajar atau membimbing siswa.
Contoh permasalahan tentang guru yang dapat menjadi sasaran penelitian tindakan
kelas antara lain penggunaan metode atau strategi pembelajaran, penggunaan
pendekatan pembelajaran, dan sebagainya.
3. Materi pelajaran dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau
menyajikan materi pelajaran yang ditugaskan pada siswa. Contoh permasalahan
tentang materi yang dapat menjadi sasaran penelitian tindakan kelas misalnya
urutan dalam penyajian materi, pengorganisasian materi, integrasi materi, dan
lain sebagainya.
4. Peralatan
atau sarana pendidikan dapat dicermati ketika guru sedang mengajar dangan
menggunakan peralatan atau sarana pendidikan tertentu. Contoh permasalahan
tentang peralatan atau sarana pendidikan yang dapat menjadi sasaran penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research) antara lain pemanfaatan
laboratorium, penggunaan media pembelajaran, dan penggunaan sumber belajar.
5. Hasil
pembelajaran yang ditinjau dari tiga ranah yitu kognitif, afektif, psikomotorik
yng merupakan produk yang harus ditingkatkan melalui penelitian tindakan kelas.
Hasil pembelajaran akan terkait dengan tindakan yang dilakukan serta unsur lain
dalam proses pembelajaran seperti metode, media, guru, atau perilaku
belajar peserta didik itu sendiri.
6. Lingkungan
baik lingkungan peserta didik di kelas, sekolah, maupun yang lingkungan peserta
didik di rumah. Dalam penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
bentuk perlakuan atau tindakan yang dilakukan adalah mengubah kondisi
lingkungan menjadi lebih kondusif misalnya melalui penataan ruang kelas,
penataan lingkungan sekolah, dan tindakan lainnya.
7.
Pengelolaan
merupakan kegiatan dapat diatur/direkayasa dengan bentuk tindakan. Contoh
permasalahan tentang pengelolaan yang dapat menjadi sasaran penelitian tindakan
kelas antara lain pengelompokan peserta didik, pengaturan jadwal pelajaran,
pengaturan tempat duduk peserta didik, penataan ruang kelas, dan lain
sebagainya.
Dalam penelitian tindakan kelas
tidak hanya difokuskan pada objek saja, melainkan ada pula syarat-syarat dari
penelitian tindakan kelas antara lain:
1.
Penelitian
tindakan kelas harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi dalam
pembelajaran tetapi bukan hanya pembelajaran biasa dan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaraan.
2.
Penelitian
tindakan kelas oleh guru menuntut dilakukan pencermatan secara terus menerus,
objektif, dan sistematis artinya dicatat atau direkam dengan baiksehingga
diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan yang diperoleh peneliti serta
menyimpan yang terjadi. Hasil pencermatan tersebut digunakan sebagai bahanuntuk
menentukan tindak lanjut yang harus diambil segera oleh peneliti.
3.
Penelitian
tindakan kelas harus dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus yang
berurutan. Informasi dan siklus yang terdahulu sangat menentukan bentuk siklus
berikutnya. Oleh karena itu, siklus yang kedua, ketiga, dan seterusnya tidak
dapat dirancang sebelumsiklus pertam terjadi. Hasil refleksi harus digunakan
sebagai bahan masukan untuk merencanakan siklus berikutnya.
4.
Penelitian
tindakan kelas terjadi secara wajar, tidak mengubah aturan yang sudah
ditentukan, dalam arti tidak mengubah jadwal yang berlaku. Tindakan yang
dilakukan tidak boleh merugikan peserta didik, baik yang dikenai atau peserta
didik lain.
5.
Penelitian
tindakan kelas harus betul disadari oleh pemberi maupun pelakunya sehingga
pihak yang bersangkutan dapat mengemukakan kembali apa yang dilakukan, baik
mengenai tindakan, suasana ketika terjadi, reaksi peserta didik, urutan
peristiwa hal-hal yang disarankan sebagai kelebihan dan kekurangan dibandingkan
dengan rencana yang sudah dibuat.
6.
Penelitian
tindakan kelas harus benar-benar menunjuk adanya tindakan yang dilakukan oleh
sasaran tindakan yaitu peserta didik yang sedang belajar. Banyak guru yang
melakukan penelitian tindakan kelas tetapi hanya menyebut apa yang dilakukan
oleh guru sendiri.
Hopkins (Baskoro,
2008) menyebutkan ada 6 (enam) prinsip dasar yang
melandasi penelitian tindakan kelas diantaranya:
1. Tugas guru yang
utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas. Untuk
itu, guru memilki komitmen dalam mengupayakan perbaikan dan peningkatan
kualitas pembelajaran secara terus menerus. Dalam menerapkan suatu tindakan
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran ada kemungkinan tindakan yang dipilih
tidak/kurang berhasil, maka ia harus tetap berusaha mencari alternatif lain.
Dosen dan guru harus menggunakan pertimbangan dan tanggungjawab profesionalnya
dalam mengupayakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran. Prinsip pertama ini berimplikasi pada sifat penelitian tindakan
sebagai suatu upaya yang berkelanjutan secara siklustis sampai terjadinya
peningkatan, perbaikan, atau ‘kesembuhan’ sistem, proses, hasil, dan sebagainya.
2. Meneliti merupakan
bagian integral dari pembelajaran, yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun
metode pengumpulan data. Tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas selaras dengan pelaksanaan pembelajaran, yaitu: persiapan (planning),
pelaksanaan pembelajaran (action), observasi kegiatan pembelajaran (observation),
evaluasi proses dan hasil pembelajaran (evaluation), dan refleksi dari
proses dan hasil pembelajaran (reflection). Prinsip kedua ini
menginsyaratkan agar proses dan hasil pembelajaran direkam dan dilaporkan
secara sistematik dan terkendali menurut kaidah ilmiah.
3. Kegiatan meneliti yang
merupakan bagian integral dari pembelajaran, harus diselenggarakan dengan tetap
bersandar pada alur dan kaidah ilmiah. Alur pikir yang digunakan dimulai dari
pendiagnosisan masalah dan faktor penyebab timbulnya masalah, pemilihan
tindakan yang sesuai dengan permasalahan dan penyebabnya, merumuskan hipotesis
tindakan yang tepat, penetapan skenario tindakan, penetapan prosedur
pengumpulan data dan analisis data. Objektivitas, reliabilitas, dan validitas proses, data, dan hasil tetap
dipertahankan selama penelitian berlangsung. Prinsip ketiga ini mempersyaratkan
bahwa dalam menyelenggarakan penelitian tindakan agar tetap menggunakan
kaidah-kaidah ilmiah.
4. Masalah yang ditangani
adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil dan merisaukan tanggung jawab
profesional dan komitmen terhadap pemerolehan mutu pembelajaran. Prinsip ini
menekankan bahwa diagnosis masalah bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung
dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya. Bila pendiagnosisan masalah
berdasar pada kajian akademik atau kajian literatur semata, maka penelitian
tersebut dipandang sudah melanggar prinsip keotentikan. Jadi, masalah harus di diagnosis dari kancah pembelajaran yang sesungguhnya,
bukan sesuatu yang dibayangkan akan terjadi secara akademik.
5. Konsistensi sikap dan
kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat
diperlukan. Hal ini penting karena upaya peningkatan kualitas pembelajaran
tidak dapat dilakukan sambil lalu, tetapi menuntut perencanaan dan pelaksanaan
yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu, motivasi untuk memperbaiki kualitas
harus tumbuh dari dalam motivasi intrinsik, bukan sesuatu yang bersifat
instrumental.
6. Cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada masalah
pembelajaran di ruang kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran di luar ruang
kelas, misalnya: tataran sistem atau lembaga. Perspektif yang lebih luas akan
memberi sumbangan lebih signifikan terhadap upaya
E. Kelebihan
dan Kelemahan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas
sebagaimana jenis penelitian lainnya, memiliki kelebihan dan kelemahan. Dengan
mengetahui dan memahami kelebihan dan kelemahan tersebut, diharapkan peneliti
dapat mengurangi atau mengantisipasi kekurangan tersebut dan mampu
mengoptimalkan kelebihan tersebut. Shumsky (Kunandar, 2011: 68-69) menyatakan
kelebihan penelitian tindakan kelas adalah
1. Kerja sama
dalam penelitian tindakan kelas menimbulkan rasa memiliki.
2. Kerja sama
dalam penelitian tindakan kelas mendorong kreativitas dan pemikiran kritis
dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti.
3. Melalui
kerja sama, kemungkinan untuk berubah meningkat.
4. Kerja sama
dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
Kelemahan dari penelitian tindakan kelas adalah
1. Kurangnya
pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian tindakan kelas pada
pihak peneliti ( guru ). penelitian tindakan kelas yang lazimnya dilakukan oleh
guru, pelatih pengelolah, pengawas, kepala sekolah, widyaiswara dan pihak-pihak
lainnya yang selalu peduli akan ketimpangan atau kekurangan yang ada dalam
situasi kerjanya dan berkehendak untuk memperbaikinya. Karena para praktisi ini
biasanya berurusan dengan hal-hal yang praktis, mereka kurang dilengkapi dengan
pengetahuan dan keterampilan tentang teknik dasar penelitian tindakan kelas.
Hal ini diperparah oleh perasaan tentang kegiatan penelitian hanya layak
dilakukan oleh masyarakat kampus yang bergelut dengan kegiatan ilmiah, sehingga
para praktis (guru) pada umumnya kurang tertarik untuk melakukan penelitian.
2. Berkenaan
dengan waktu. Karena penelitian tindakan kelas memerlukan komitmen peneliti
untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala yang
cukup besar.
F.
Rangkuman
Penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh
para partisipan di dalam situasi social untuk meningkatkan rasionalitas dan
keadilan dari praktik social atau pendidikan yang mereka lakukan, serta
mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi di mana
praktik itu dilaksanakan. Selain itu, penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) adalah partisipatori, demokratis yang berkenaan
dengan pengembangan pengetahuan praktis untuk mencapai tujuan mulia manusia,
berlandaskan pandangan dunia partisipatori yang muncul pada momentum histori
sekarang ini. Berdasarkan definisi penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan
bahwa hakikat penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah
bentuk penelitian tindakan yang diterapkan dalam aktivitas pembelajaran di
kelas dengan upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok
guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran.
Tujuan penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) untuk memecahakan permasalahan nyata yang terjadi
di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan
siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan
budaya akademik di kalangan para guru, meningkatkan mutu isi, masukan, proses,
dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah, membantu guru dan tenaga
kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di
dalam dan luar kelas, meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga
kependidikan, dan menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan
Manfaat yang diperoleh dari
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah menghasilkan
laporan-laporan penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan bahan panduan
bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran, menumbuhkan
kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di
kalangan pendidik, mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar
pendidik dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan
masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran, meningkatkan
kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran
sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas, memupuk dan
meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, guru semakin diberdayakan (empowered) untuk mengambil berbagai
prakarsa profesional secara mandiri, dan guru tidak lagi puas dengan rutinitas monoton (complacent), melainkan
terpacu untuk selalu berbuat lebih baik dari sekarang yang telah diraihnya
sehingga terbuka peluang untuk peningkatan kinerja secara berkesinambingan (continue).
Objek yang menjadi fokus penelitian
tindakan kelas adalah siswa, guru, peralatan, hasil pembelajaran, lingkungan
dan pengelolaan. Prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas adalah tugas guru yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan
berkualitas, meneliti, Kegiatan meneliti yang
merupakan bagian integral dari pembelajaran, masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil dan
merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap pemerolehan mutu
pembelajaran, Konsistensi sikap dan kepedulian dalam
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan, cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada masalah
pembelajaran di ruang kelas
Kelebihan penelitian tindakan
kelas adalah menimbulkan rasa memiliki, mendorong kreativitas dan pemikiran
kritis dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti, kemungkinan untuk
berubah meningkat dan penelitian tindakan kelas meningkatkan kesepakatan dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kelemahan dari penelitian tindakan kelas
adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dan berkenaan dengan waktu.
G. Tugas Diskusi
Apa makna kelas dalam penelitian tindakan kelas ?
Jawaban
Makna kelas dalam penelitian
tindakan kelas adalah sekelompok peserta didik yang sedang belajar. Peserta
didik tidak hanya terbatas didalamsebuah ruangan tertutup saja, tetapidapat
juga ketika anak sedang melakukan karyawisata di objek wisata, di laboratorium,
atau tempat lain, ketika peserta didik sedang mengerkan tugas yang diberikan
oleh guru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) adalah suatu bentuk self-inquiry kolektif yang dilakukan oleh
para partisipan di dalam situasi social untuk meningkatkan rasionalitas dan
keadilan dari praktik social atau pendidikan yang mereka lakukan, serta
mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi di mana
praktik itu dilaksanakan. Selain itu, penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) adalah partisipatori, demokratis yang berkenaan
dengan pengembangan pengetahuan praktis untuk mencapai tujuan mulia manusia,
berlandaskan pandangan dunia partisipatori yang muncul pada momentum histori
sekarang ini.
Tujuan penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research) untuk memecahakan permasalahan nyata yang terjadi
di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan
siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan
budaya akademik di kalangan para guru, meningkatkan mutu isi, masukan, proses,
dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah, membantu guru dan tenaga
kependidikan lainnya dalam mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan di
dalam dan luar kelas, meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga
kependidikan, dan menumbuh-kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan
Manfaat yang diperoleh dari
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) adalah menghasilkan
laporan-laporan penelitian tindakan kelas yang dapat dijadikan bahan panduan
bagi para pendidik (guru) untuk meningkatkan kulitas pembelajaran, menumbuhkan
kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis artikel ilmiah di
kalangan pendidik, mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar
pendidik dalam satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan
masalah dalam pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran, meningkatkan
kemampuan pendidik dalam upaya menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran
sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas, memupuk dan
meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, dan kesenangan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Objek yang menjadi fokus penelitian
tindakan kelas adalah siswa, guru, peralatan, hasil pembelajaran, lingkungan
dan pengelolaan. Prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas adalah tugas guru yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan
berkualitas, meneliti, Kegiatan meneliti yang
merupakan bagian integral dari pembelajaran, masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil dan
merisaukan tanggung jawab profesional dan komitmen terhadap pemerolehan mutu
pembelajaran, Konsistensi sikap dan kepedulian dalam
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan, cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada masalah
pembelajaran di ruang kelas
Kelebihan penelitian tindakan
kelas adalah menimbulkan rasa memiliki, mendorong kreativitas dan pemikiran
kritis dalam hal ini guru yang sekaligus sebagai peneliti, kemungkinan untuk
berubah meningkat dan penelitian tindakan kelas meningkatkan kesepakatan dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Kelemahan dari penelitian tindakan kelas
adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dan berkenaan dengan waktu.
B. Saran
Dengan
memahami dan mengetahui penelitian tindakan kelas secara lebih mendalam dapat
membantu guru dalam memperbaiki mutu pendidikan dan mempermudah menyelesaikan
masalah yang dihadapi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Adelia. 2014. Contoh Penelitian Tindakan Kelas
Sekolah Dasar dan Cara Membuat Penelitian Tindakan Kelas Sekolah Dasar. Tersedia
pada http:// adelia.blogspot.com/2014/13/contoh-penelitian-tindakan-kelas-dan-cara-membuat-penelitian-tindakan-kelas-sekolah-dasar.html. Diakses pada tanggal 29 September
2014.
Arikunto, Suharsimi dan Suhardjono. 2007. Penelitian
Tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Baskoro. 2008. Konsep Penelitian
Tindakan Kelas. Tersedia pada
http://baskoro.blogspot.com/2008/12/konsep-penelitian-tindakan-kelas.html. Diakses pada tanggal 29 September
2014.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.
Ratih. 2012. Konsep Dasar Penelitian Tindakan
Kelas. Tersedia
pada
http://atih.blogspot.com/2012/14/konsep-dasar-penelitian-tindakan-kelas. Diakses pada tanggal 29 September
2014.
Wiriaatmadja,
Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar